Menemukan Sisi Segar Dari Ayah Kita

Sosok ayah kita, terkadang terlihat s'bagai perwujudan manusia yang tegas, gagah, tapi juga membuat kita segan.Namun, tubuh tegap dan suaranya yang seringkali menyebarkan rasa takut. Padahal, tanggung jawabnya s'bagai kepala kluarga membuatnya berusaha untuk melindungi kita.

Sebenarnya ada banyak kesegaran yang ia tularkan kepada kita. Kesegaran yang membuat kita ingin kembali ke masa itu. Ingatkah kita dibalik ketegasannya ada banyak cerita heroik yang ia bagikan agar kita belajar. Di balik keseriusannya, ada kisah lucu masa remajanya yang ia ceritakan hingga membuat seisi rumah tertawa. Di balik kesibukannya, ia sempatkan mengantarmu pergi sekolah. Di balik kekakuannya s'bagai ayah, ia sempatkan mencium keningmu di tengah malam, tanpa engkau pernah tau dan sadari.


Hari ini, mungkin kita telah menjadi diri kita yang baru. Bukan lagi kanak-kanak itu. Tapi semua itu pasti ada jasa kebersamaan ayah.  Bila pun ada di antara kita yang tidak dikaruniai kebersamaan dengan ayah, pasti namanya selalu kita sevut dalam setiap do'a.

Sisi segar ayah kita seperti pelangi yang beragam warna. Tidak semuanya berupa dongeng lucu yang membuat kita terpingkal-pingkal. Tidak seluruhnya canda usil yang mengundang tawa lepas kita. Kadang, sisi segar ayah kita adalah senyumannya, atau tatapan tulusnya, atau sepatah dua patah katanya, atau bahkan pura-pura untuk tidak mendengar perkataan kita, lalu kita meminta untuk mengulanginya.
Meski kadang terlambat, pasti bisa kita temukan sisi segar dari ayah kita.

Sumber : Buku Tarbawi, Edisi Khusus Tentang Ayah.

0 komentar: