Mencari Kekayaan Makna Dari Dalamnya Ayah

Diam merupakan suatu karakter yang sering dilekatkan pada diri ayah. Namun, diam bukan berarti tak memiliki cinta. Dan bukan pula sebuah ekspresi dingin dan sikap masa bodoh. Bukan. Sebab di antara para ayah, biasanya ada yang memang sulit untuk manyampaikan dan mengapresiasikan kata cinta pada anaknya.


di balik diamnya ada cinta. Ya, cinta yang menyimpan banyak sekali makna. Diantara makna-makna dari diam itu adalah, teladan dan kebanggaan sebagai seoranga ayah sejati. Bahwa keberadaan kita di sisi ayah, adalah sebuah kebanggaan bagi dirinya. Diamnya ayah juga menyimapan makna kesungguhan dan tanggung jawab. Setiap hari, dengan penuh semangat ayah berangkat mencari nafkah, bekerja keras membanting tulang demi memberi nafkah anak dan istrinya.

Diam sering pula bermakna kegalauan dan kerisauan. Saat kita mulai remaja, atau kita mulai beranjak dewasa, ketika kita sudah memiliki kesibukan baru dil uar rumah, atau kita yang bersekolah jauh dari orang tua, semakin tidak banyak waktu untuk bersama-sama Ayah kita.
Rasa galau ayah, karena kita sudah memiliki dunia kita sendiri. Risau, karena secara perlahan jarak pun terus bertambah jauh.Diamnya ayah pula merupakan sebuah ekspresi kekesalannya pada diri sendiri karena merasa telah gagal dalam mendidik kita, anak yang di cintainya menjadi anak yang membanggakan. Diam juga seringkali di lakukan ayah ketika marah. Dia lebih memilih untuk diam dan memberi hukuman ringan karena ayah sangat mencintai dan menyayangi kita.

Ayah banyak makna yang tersembunyi di balik sikap diam seorang ayah.Ada kebanggaan sbagai seorang ayah, ada semangat & tanggung jawab seorang ayah,ada kecewa, ada amarah, yang sengaja diredam. Ayah meredam amarahnya karena cinta. Ayah bangga dan hidupnya selalu bersemangat juga karena cinta.

Sumber : Buku Tarbawi, Edisi Khusus Ayah.

0 komentar: