Anak yang Berbudi Baiik

Pada suatu desa, terlahir anak yang sangat mungil dan sehat, tak kurang suatu apapun. Dia terlahir tanpa mempunyai ayah, nama anak itu adalah Amir. Ibu ini sekaligus merangkap sebagai ayah, jadi selama Amir terlahir tidak pernah melihat wajah ayahnya. Amir selalu bertanya-tanya tentang ayhanya, tetapi tidak sedikitpun ibu nya memberitahu bahwa ayah nya telah pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya. "ibu dimana ayah? kenapa selama ini Amir tak pernah tahu tentang ayah? Amir kan hanya ingin bertemu dengan Ayah?"tanya Amir kepada ibunya. "nak, ayahmu sedang pergi keluar kota untuk bekerja, mungkin esok dia akan datang untuk menemui kita, jadi jangan sedih lagi ya nak"jawab ibu. "tapi kenapa begitu lama? Amir sangat merindukan ayah, dan Amir pun selalu diejek sama teman-teman kamu anak yang tak mempunyai ayah. Amirkan jadi sedih bu'."kata Amir. "ia nak, ibu tahu tetapi ayahmu sedang pergi jauh untuk mencari uang, suatu saat ayahmu pasti kembali, yakinlah"jawab ibu.

Hari berganti hari, bulan bernti bulan, tahun berganti tahun, Amir sudah berankjak dewasa. Ibunya sangat senang karena anak yang disayanginya sudah tumbuh besar dan pintar. Ibunya berharap Amir akan menjadi anak yang soleh dan berbudi baik. Mereka hidup bersama kakek dan neneknya, hingga saatnya Ibu harus melepas Amir untuk tinggal bersama nenek dan kakeknya. Ibunya harus pergi ke Arab Saudi untuk mencari uang untuk keluraganya. Amir merasa sedih, sudah ditinggal ayah kini pun harus ditinggal kan ibu yang selama ini selalu bersamanya, menemaninya saat ia senang maupun sedih. Tetapi, Amir adalah anak yang sangat mengerti, dia pun harus rela ibunya pergi. Amir mengantar ibu nya dibandara, sambil menangis teerisak-isak. "sudah nak jangan sedih, ibu pasti kembali secepat mungkin, karena ibu juga tidak mau meninggalkan mu nak" kata ibu.
    "seorang ibu yang rela pergi meninggalkan anaknya mencari pekerjaan demi menghidupi rumah tangganya"
 

0 komentar: